Senin, 18 Maret 2013

KISAH NYATA KEAJAIBAN TAHAJUD, SEDEKAH DAN SYUKUR

... KISAH NYATA KEAJAIBAN TAHAJUD, SEDEKAH DAN SYUKUR ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Sebuah kisah sukses dari milyader yang sebelumnya bukan siapa-siapa .. Semoga menjadi hikmah dan pelajaran buat kita, bahwa apa yang beliau lakukan berefek nyata.

Tanggal 6 september 2011 tepatnya hari selasa saya bertemu Bp. H Suparman, seorang jutawan yang tidak lain adalah paman saya. Maksud hati ingin meminjam motor buat membeli karcis kereta untuk balik ke Jakarta.

Saya ngobrol2 dengan beliau seputar usahanya yang kini asetnya saya perkirakan milyaran rupiah. Dengan antusias beliau menjelaskan bahwa usahanya betul-betul dimulai dari nol, ketika awalnya adalah sales susu, kemudian beralih ke produk obat pertanian .

Awalnya Bp. H Suparman sambil bekerja, istrinya membantu dengan berjualan sayuran di rumahnya, padahal lingkungannya adalah daerah pedesaan yang banyak akan sayuran.

Kemudian usahanya beralih menjadi toko kelontong dan juga menyediakan berbagai merek obat pertanian. Siapa sangka kini asetnya milyaran rupiah dengan 2 tempat usaha yang megah dan besar dengan dilengkapi 3 mobil operasional.

Beliau memberi masukan kepada saya bahwa ada 3 hal yang perlu diperhatikan bagi siapa saja yang ingin sukses.

1. Rutin shalat tahajud ..

Inilah inti dari semuanya, kata beliau. Kita mau apa saja shalat tahajud, Insya Allah semua lancar, dan keajaiban akan terjadi. Rutinkan shalat tahajud dan memintalah kepada Allah dengan merendahkan diri. Shalatlah pada sepertiga malam yang terakhir karena itu yang lebih utama.

Saya mendengarkan dengan khusuk nasehat beliau dan saya bilang pada beliau bahwa Pak Haji jadi saksi, karena mulai besok saya akan merutinkan shalat tahajud, minimal 2 rakaat, dan Bapak juga menjadi saksi bahwa Mudah-mudahan Allah memudahkan cita-cita saya untuk menjadi orang yang sukses. Pasti … Pasti Allah SWT mengabulkan .. aamiin ..

2. Sering-seringlah bersedekah ...

Nasehat beliau yang kedua adalah jangan pelit berbagi. Karena tidak ada sejarahnya orang yang sering dan banyak bersedekah menjadi jatuh miskin. Gak ada itu.

Yang sering terjadi orang yang gemar bersedekah justru hartanya semakin bertambah dan bertambah. Hanya orang yang lemah imannya saja yang pelit dalam bersedekah.

Bersedekahlah karena pasti akan dibalas. Pasti itu ….

3. Banyak bersyukur ...

Begitu banyak nikmat yang kita rasakan sampai-sampai tak terhitung dan tak ternilai. Sekecil apapun nikmat itu bersyukurlah karena Insya Allah akan ditambah nikmat nya. Apapun yang terjadi baik atau buruk bersyukurlah, karena pasti ada hikmah yang tersembunyi.

Wallahu’alam bishshawab, ..
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

... Wanita, Jangan Kau Umbar Aurat mu!! ...


... Wanita, Jangan Kau Umbar Aurat mu!! ...

Bismillah ... Bayangkanlah dirimu dalam keadaan tanpa busana pada hari yang di tentukan dalam keadaan kesepian sedih, sepi, bingung, terasing dan nelangsa. Sedangkan Neraka menyala karena murka dan marah kepada para pelaku kemaksiatan dan Allah subhanahu waTa’ala juga dalam keadaan marah dan para penghuni Neraka kebanyakan dari kalangan wanita.
Tapi……….sungguh sayang………

Saat itu wanita sudah banyak yang tidak punya harga diri lagi. Pamer aurat, mengeksploitasi wajah bahkan tubuhnya terpampang di papan reklame dengan ukuran raksasa, dipajang di setiap media cetak dan elektronik. Padahal sesungguhnya Islam memandang para wanita laksana permata yang sangat berharga.

Permata yang berharga tidak akan kita pajang sembarangan, tentu saja kita akan menyimpannya dengan rapi dan tertutup, di kotak yang terkunci bahkan disimpan di dalam lemari yang terkunci dan dirumah yang juga terkunci karena khawatir dari intaian mata pencuri. Maka Islam pun melindungi para wanita dan menutupi agar makin bernilai mahal berkedudukan mulia dan tinggi.

Di zaman kiwari, para wanita bangga menampilkan wajah cantiknya dengan polesan super tebal, lipstick dan alis dicukur habis, seolah yang dibuat Allah subhanahu waTa’ala tidak sempurna dan dia menyempurnakan dirinya sendiri tak ubah bagai wayang golek.

Para wanita berjubel ikut audisi bintang cantik, bintang sinetron, bintang menuju puncak dan bintang-bintang yang lain dengan seabrek predikat yang melekat padanya, dan diantara yang berjubel itu banyak dari kalangan wanita muslimah, masya Allah.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, yang lebih menyayat hati mereka diantara kedua orangtuanya. Sungguh kehormatan diinjak-injak, agamamu dan tirai dirimu ditelantarkan, hijab dihancurkan, padahal Islam menghendaki engkau mulia dan menyuruh untuk menutup aurat.

Renungkanlah olehmu firman Allah subhanahu waTa’ala,

بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”[Al-A’raf:26]

Betapa banyak kesalahan dan dosa-dosa yang telah dilakukan para wanita saat ini, diantaranya memamerkan aurat, mengeksploitasi tubuh dan dijadikan barang dagangan. Menjadi bintang iklan, salahsatu contohnya. Naudzubillah.

“….Sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). “ [An-Nisa’: 27]
Hal yang perlu diingat oleh para wanita yang katanya wanita modern adalah pamer aurat dan keindahan tubuh adalah bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah subhanahu waTa’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam,

“……Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. “ [Al-Ahzab: 36]
Wahai para wanita yang semoga kalian mencintai Allah dan Allah pun mencintai kalian, ketahuilah sesungguhnya bila kalian mempertontonkan aurat dan keindahan tubuh kalian itu sama halnya kalian telah menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.

“Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksiat)” (Muttafaq ‘Alaih)
Jika para wanita sudah bisa menjaga kehormatan dirinya dan menutup auratnya, maka akan lebih aman dan selamat dari fitnah, dan fitnah akan redup dan lenyap dari muka bumi ini. Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta kecantikan laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Mereka tanpa sadar menjadi mangsa kaum laki-laki bejat dan rusak, menjadi wanita terhina, murahan dan kehilangan harga diri dan kesucian serta telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.

Janganlah kalian percaya dengan argumentasi laki-laki dan wanita pengobral dunia, bahwa membuka aurat dan menampilkan keindahan tubuh merupakan seni. Sesungguhnya kalian bukan seni juga bukan barang dagangan untuk dinikmati oleh laki-laki bejat dan rusak, karena wanita muslimah bagaikan permata berharga yang tertutup rapat dan tidak semua orang boleh memandang apalagi memegangnya.

Jangan pula engkau percayai syuhbat (keragu-keraguan) mereka yang mengatakan, yang penting kan hati, buat apa tertutup rapat kalau hati belum..dan ilmu belum memadai atau saya kan shalatnya masih…? Tidak…Wahai saudariku, memakai jilbab adalah perintah Allah dan itu semata-mata untuk kehormatan dan keselamatan kalian. Sedangkan shalat adalah rukun Islam yang wajib kalian tunaikan.

Tutuplah rapat-rapat mata dan pendengaran kalian dari propaganda musuh-musuh Allah yang akan menyesatkan dan menyengsarakan kalian. Keinginan mereka hanya satu, kalian hilang kehormatannya dan jatuh dari pelukan laki-laki yang satu ke laki-laki yang lain. Naudzubillah. Atau minimal semua laki-laki dapat menikmati kecantikan tubuh..wau cantiknya, itu pujian yang menyesatkan.

(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahum ma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ...

Mending terpaksa dan masuk Surga :)

Berjilbablah walau TERPAKSA.. Shalatlah walau TERPAKSA.. Puasalah walau TERPAKSA.. Karena KEWAJIBAN itu memang kadangkala sifatnya MEMAKSA.. Dari KETERPAKSAAN ITU, perlahan-lahan kita akan menemukan hikmah dan akhirnya hati kita menjadi IKHLAS karena-NYA.. Semoga KESABARAN itu berbuah SYURGA..

~ Betapa Dahsyatnya surat Al-Ikhlas ~

~ Betapa Dahsyatnya surat Al-Ikhlas ~

Saudaraku sempatkanlah sebentar untuk membaca tulisan ini

Rasulullah Muhammad SAW pada suatu ketika bersabda:

”Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya QUL HUWALLAHU AHAD
itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s,
ALLAHHUS SOMAD itu tertulis disayap malaikat Mikail a.s, LAMYALID WALAM YUULAD tertulis pada, sayap malaikat Izrail
a.s, WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.”.

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

Ketika saya (Rasulullah SAW) isra’ ke langit,
saya melihat Arasy di atas 360,000 pilar dan jarak jauh antara satu pilar ke satu pilar yang lain ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap pilar itu terdapat padang pasir yang
jumlahnya 12,000 dan luasnya setiap satu padang itu seluas dari timur hingga ke barat.

Pada setiap padang itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas.

Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka:

”Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas
baik lelaki maupun perempuan.”.

Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surat Al-Ikhlas. Suatu ketika 70.000 malaikat diutus datang kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal.

Kedatangan para malaikat itu hingga meredupkan cahaya matahari. 70.000 malaikat itu diutus hanya karena almarhum sering membaca surat ini. Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad SAW di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasanya dan malaikat Jibril datang kepada Nabi untuk memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

Rasulullah S.A.W bersabda:

Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka tubuhnya tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga. (HR Qurthuby).

SubhanAllah....
Semoga kita bisa mengamalkannya setiap waktu saudaraku...

Sabda Rasulullah SAW ;

"Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia
akan beroleh pahala walaupun sudah tiada."

Minggu, 17 Maret 2013

Pemahaman Yang Salah Kaprah Atas Islam Rahmatan Lil-'Alamiin


Pemahaman Yang Salah Kaprah Atas Islam Rahmatan Lil-'Alamiin
========================

Permasalahan muncul ketika orang-orang menafsirkan ayat tentang ini secara serampangan, bermodal pemahaman bahasa dan logika yang dangkal. Atau berusaha memaksakan makna ayat agar sesuai dengan hawa nafsunya.

Diantaranya pemahaman tersebut adalah:

1. Berkasih sayang dengan orang kafir

Sebagian orang mengajak untuk berkasih sayang kepada orang kafir, tidak perlu membenci mereka, mengikuti acara-acara mereka, enggan menyebut mereka kafir, atau bahkan menyerukan bahwa semua agama sama dan benar, dengan berdalil dengan ayat:

وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta” (QS. Al Anbiya: 107)

Padahal bukan demikian tafsiran dari ayat ini. Allah Ta’ala menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia, namun bentuk rahmat bagi orang kafir bukanlah dengan berkasih sayang kepada mereka. Bahkan telah dijelaskan oleh para ahli tafsir, bahwa bentuk rahmat bagi mereka adalah dengan tidak ditimpa musibah besar yang menimpa umat terdahulu. Inilah bentuk kasih sayang Allah terhadap orang kafir, dari penjelasan sahabat Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu.

Bahkan konsekuensi dari keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah membenci segala bentuk penyembahan kepada selain Allah, membenci bentuk-bentuk penentangan terhadap ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam, serta membenci orang-orang yang melakukannya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka” (QS. Al-Mujadalah: 22)

Menjadikan surat Al Anbiya ayat 107 sebagai dalil pluralisme agama juga merupakan pemahaman yang menyimpang. Karena ayat-ayat Al Qur’an tidak mungkin saling bertentangan. Bukankah Allah Ta’ala sendiri yang berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإِسْلامُ
“Agama yang diridhai oleh Allah adalah Islam” (QS. Al Imran: 19)

Juga firman Allah Ta’ala:

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Al Imran: 85)

Orang yang mengusung isu pluralisme mungkin menafsirkan ‘Islam’ dalam ayat-ayat ini dengan ‘berserah diri’. Jadi semua agama benar asalkan berserah diri kepada Tuhan, kata mereka.

Cukuplah kita jawab bualan mereka dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam:

الإسلام أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا
”Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya” (HR. Muslim no.8)

Justru surat Al Anbiya ayat 107 ini adalah bantahan telak terhadap pluralisme agama. Karena ayat ini adalah dalil bahwa semua manusia di muka bumi wajib memeluk agama Islam. Karena Islam itu ‘lil alamin‘, diperuntukkan bagi seluruh manusia di muka bumi.

Sebagaimana dijelaskan Imam Ibnul Qayyim di atas: “Islam adalah rahmat bagi setiap manusia, namun orang yang beriman menerima rahmat ini dan mendapatkan manfaat di dunia dan di akhirat. Sedangkan orang kafir menolaknya”.

2. Berkasih sayang dalam kemungkaran

Sebagian kaum muslimin membiarkan orang-orang meninggalkan shalat, membiarkan pelacuran merajalela, membiarkan wanita membuka aurat mereka di depan umum bahkan membiarkan praktek-praktek kemusyrikan dan enggan menasehati mereka karena khawatir para pelaku maksiat tersinggung hatinya jika dinasehati, kemudian berkata : “Islam kan rahmatan lil’alamin, penuh kasih sayang”.

Sungguh aneh....

Padahal bukanlah demikian tafsir surat Al Anbiya ayat 107 ini. Islam sebagai rahmat Allah bukanlah bermakna berbelas kasihan kepada pelaku kemungkaran dan membiarkan mereka dalam kemungkarannya. Sebagaiman dijelaskan Ath Thabari dalam tafsirnya di atas, “Rahmat bagi orang mu’min yaitu Allah memberinya petunjuk dengan sebab diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi Wa sallam memasukkan orang-orang beriman ke dalam surga dengan iman dan amal mereka terhadap ajaran Allah”.

Maka bentuk kasih sayang Allah terhadap orang mu’min adalah dengan memberi mereka petunjuk untuk menjalankan perinta-perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah, sehingga mereka menggapai jannah.

Dengan kata lain, jika kita juga merasa cinta dan sayang kepada saudara kita yang melakukan maksiat, sepatutnya kita menasehatinya dan mengingkari maksiat yang dilakukannya dan mengarahkannya untuk melakukan amal kebaikan.

Dan sikap rahmat pun diperlukan dalam mengingkari maksiat. Sepatutnya pengingkaran terhadap maksiat mendahulukan sikap lembut dan penuh kasih sayang, bukan mendahulukan sikap kasar dan keras. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam bersabda:

إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه . ولا ينزع من
شيء إلا شانه
“Tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu, kecuali akan menghiasnya. Tidaklah kelembutan itu hilang dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya” (HR. Muslim no. 2594)

3. Berkasih sayang dalam penyimpangan beragama

Adalagi yang menggunakan ayat ini untuk melegalkan berbagai bentuk bid’ah, syirik dan khurafat. Karena mereka menganggap bentuk-bentuk penyimpangan tersebut adalah perbedaan pendapat yang harus ditoleransi sehingga merekapun berkata: “Biarkanlah kami dengan pemahaman kami, jangan mengusik kami, bukankah Islam rahmatan lil’alamin?”.

Sungguh aneh....

Menafsirkan rahmat dalam surat Al Anbiya ayat 107 dengan kasih sayang dan toleransi terhadap semua pemahaman yang ada pada kaum muslimin, adalah penafsiran yang sangat jauh. Tidak ada ahli tafsir yang menafsirkan demikian.

Perpecahan ditubuh ummat menjadi bermacam golongan adalah fakta, dan sudah diperingatkan sejak dahulu oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. Dan orang yang mengatakan semua golongan tersebut itu benar dan semuanya dapat ditoleransi tidak berbeda dengan orang yang mengatakan semua agama sama. Diantara bermacam golongan tersebut tentu ada yang benar dan ada yang salah. Dan kita wajib mengikuti yang benar, yaitu yang sesuai dengan ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa sallam.

Bahkan Ibnul Qayyim mengatakan tentang rahmat dalam surat Al Anbiya ayat 107: “Orang yang mengikuti beliau, dapat meraih kemuliaan di dunia dan akhirat sekaligus”. Artinya, Islam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada orang yang mengikuti golongan yang benar yaitu yang mau mengikuti ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa sallam.

Pernyataan ‘biarkanlah kami dengan pemahaman kami, jangan mengusik kami’ hanya berlaku kepada orang kafir. Sebagaimana dinyatakan dalam surat Al Kaafirun:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Katakanlah: ‘Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku‘”

Sedangkan kepada sesama muslim, tidak boleh demikian. Bahkan wajib menasehati bila saudaranya terjerumus dalam kesalahan. Yang dinasehati pun sepatutnya lapang menerima nasehat. Bukankah orang-orang beriman itu saling menasehati dalam kebaikan?

وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍإِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr: 1 – 3)

Dan menasehati orang yang berbuat menyimpang dalam agama adalah bentuk kasih sayang kepada orang tersebut. Bahkan orang yang mengetahui saudaranya terjerumus ke dalam penyimpangan beragama namun mendiamkan, ia mendapat dosa.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam:

إذا عملت الخطيئة في الأرض كان من شهدها فكرهها كمن غاب عنها . ومن غاب عنها فرضيها ، كان كمن شهدها
“Jika engkau mengetahui adanya sebuah kesalahan (dalam agama) terjadi dimuka bumi, orang yang melihat langsung lalu mengingkarinya, ia sama seperti orang yang tidak melihat langsung (tidak dosa). Orang yang tidak melihat langsung namun ridha terhadap kesalahan tersebut, ia sama seperti orang yang melihat langsung (mendapat dosa)” (HR. Abu Daud no.4345, dihasankan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)

Perselisihan pendapat pun tidak bisa dipukul-rata bahwa semua pendapat bisa ditoleransi. Apakah kita mentoleransi sebagian orang sufi yang berpendapat shalat lima waktu itu tidak wajib bagi orang yang mencapai tingkatan tertentu?

Atau sebagian orang kejawen yang menganggap shalat itu yang penting ‘ingat Allah’ tanpa harus melakukan shalat? Apakah kita mentoleransi pendapat Ahmadiyyah yang mengatakan bahwa berhaji tidak harus ke Makkah?

Tentu tidak dapat ditoleransi. Jika semua pendapat orang dapat ditoleransi, hancurlah agama ini. Namun pendapat pendapat yang berdasarkan dalil shahih, cara berdalil yang benar, menggunakan kaidah para ulama, barulah dapat kita toleransi.

4. Menyepelekan permasalahan aqidah

Dengan menggunakan ayat ini, sebagian orang menyepelekan dan enggan mendakwahkan aqidah yang benar. Karena mereka menganggap mendakwahkan aqidah hanya akan memecah-belah ummat dan menimbulkan kebencian sehingga tidak sesuai dengan prinsip bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.

Renungkanlah perkataan Ash Shabuni dalam menafsirkan rahmatan lil ‘alamin: “Beliau Shallallahu ‘alaihi Wa sallam memberikan pencerahan kepada manusia yang sebelumnya berada dalam kejahilan. Beliau memberikan hidayah kepada menusia yang sebelumnya berada dalam kesesatan. Inilah yang dimaksud rahmat Allah bagi seluruh manusia”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam menjadi rahmat bagi seluruh manusia karena beliau membawa ajaran TAUHID. Karena manusia pada masa sebelum beliau diutus berada dalam kesesatan berupa penyembahan kepada sesembahan selain Allah, walaupun mereka menyembah kepada Allah juga.

Dan inilah inti ajaran para Rasul. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut’ ” (QS. An Nahl: 36)

Selain itu, bukankah masalah aqidah ini yang dapat menentukan nasib seseorang apakah ia akan kekal di neraka atau tidak?

Allah Ta’ala berfirman:

نَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maidah: 72)

Oleh karena itu, adakah yang lebih urgen dari masalah ini?

Kesimpulannya, justru dakwah tauhid, seruan untuk beraqidah yang benar adalah bentuk rahmat dari Allah Ta’ala.

Karena dakwah tauhid yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah rahmat Allah, maka bagaimana mungkin menjadi sebab perpecahan ummat? Justru kesyirikanlah yang sebenarnya menjadi sebab perpecahan ummat. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka” (QS. Ar Ruum: 31-32)

(KabarDuniaIslam/dbs)

GUE ( ADELLA NISA SAPUTRI )

hai hai :)
gue Adella Nisa Saputri,panggil aja gue ADEL. gue tinggal di karawang. Sebenernya sih gue lahir di Banyumas tanggal 16 mei 1997, tapi karna pekerjaan mama sama babeh gue jadi pindah deh ke Karawang :)
dari kecil badan gue gemuk yaa jadinya sampai sekarang masih gemuk :D tapi ya gue sih pede pede aja ! kan ada pribahasa yang bilang "Cintailah dirimu sendiri, maka orang akan mencintaimu" nah dari kata-kata itu gue jadi mikir nih.. walaupun gue ga cantik, idung gue pesek, gendut, dan item pula. gue tetep banyak ko yang naksir :D Wkwk so kepedean

:D
Gue orangnya pendiam, tapi kalo sama sahabat-sahabat gue sifat pendiam gue hilang entah kemana :D
jujur aja gue bukan tipe orang yang supel and friendly, sama orang baru gue sedikit jutek. sama sahabat gue aja sering galak :)
makannya sorry sorry to say aja kalo gue ngeselin :)
gue mau banget punya temen banyak, tapi jarang orang yang bisa temenan deket sama gue.
gue juga bingung kenapa -_-
yang jelas kalo kalian mau temenan sama gue gue welcome aja ko :)
asal lu terima sikap gue ;))

salam kenal :) Adel.
Ini sekilas wujud muka Gue