Minggu, 26 Januari 2014

Assalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Pewarna kuku adalah bagian dari perhiasan wanita. Dengan ini para wania berhias dan berharap untuk bisa tampil lebih cantik dan menarik. Hasrat untuk tampil cantik dan menarik merupakan fitrah bagi wanita. Karena Allah SWT memang telah menjadikan mereka suka keindahan dan kecantikan.
Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran: 14)
Apabila kecantikan dan dandanannya itu disalurkan sesuai dengan apa yang dihalalkan oleh Allah SWT, maka semua itu justru akan menjadi ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Misalnya bila seorang wanita berusaha tampil cantik dan menarik di depan suaminya dengan aneka make-up termasuk salah satunya memakai pewarna kuku, sehingga dengan itu suaminya menjadi tertarik dan senang kepadanya, maka bagi wanita itu ada pahala dan ganjaran dari Allah SWT.
Sebaliknya bila kecantikan dan dandanannya itu digunakan untuk menjerat laki-laki lain yang bukan mahramnya sehingga menimbulkan zina mata dan terbangkitnya nafsu syahwatnya, maka bagi wanita itu ada dosa dan ancaman siksa di neraka.
Jadi hukum memakai pewarna kuku itu bisa menjadi ibadah sunnah sekaligus bisa juga menjadi dosa. Tergantung niat atau tujuan pemakainnya dan juga praktek dari niatnya itu.
Sedangkan dari sisi wudhu’, umumnya pewarna kuku (kutek) merupakan zat pewarna yang membentuk lapisan kedap air. Sehingga air tidak bisa membasahi kuku-kukunya ketika berwudhu’. Sehingga bila dia berwudhu; dalam keadaan memakain kutek, jelaslah bahwa wudhu’nya itu tidak syah, karena di antara anggota tubuh yang harus dibasuh adalah kedua tangan hingga siku.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki, ….(QS. Al-Maidah: 6).
Tidak terbasahinya kuku seorang wanita mengakibatkan wudhu’nya tidak syah. Padahal syarat syahnya shalat itu adalah berwudhu atau suci dari hadats. Dengan demikian, maka tanpa wudhu’ yang syah, shalatnya pun tidak syah juga.
Untuk itu bila ingin memakainya, pastikan bahwa seorang wanita itu sudah berwuhdu’ sebelumnya dan dia bisa menahan segala hal yang membatalkan wudhu’. Dalam keadaan itu, dia boleh melakukan shalat dan shalatnya syah. Tapi bila batal wudhu’nya, tentu saja dia harus berwudhu’ lagi dan untuk itu dia harus menghapus dahulu kuteknya agar wudhu’nya syah.
Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. Ahmad Sarwat, Lc.
Rumah
Fiqih
Indonesia

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hukum Mewarnai Rambut
Ada satu riwayat yang menerangkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak memperkenankan menyemir rambut dan merombaknya. Hal tersebut karena anggapan bahwa berhias dan mempercantik diri itu dapat menghilangkan arti beribadah dan beragama, seperti yang dikerjakan oleh para rahib dan ahli-ahli Zuhud yang berlebih-lebihan itu.
Namun Rasulullah SAW melarang umatnya bertaqlid pada suatu kaum dan mengikuti jejak mereka, agar selamanya kepribadian umat Islam itu berbeda, lahir dan batin. Untuk itulah maka dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. mengatakan
Dari Abi Hurairah ra berkta bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang-orang Yahudi tidak mau menyemir rambut, karena itu berbedalah kamu dengan mereka". (HR Bukhari dan Muslim)
Perintah ini oleh para ulama bukan berarti kewajiban melainkan mengandung hukum kesunnahan. Maka sebagaian shahabat ada yang mengerjakannya sahabat, misalnya Abubakar dan Umarradhiyallahu anhum. Sedang shahabat yang lain tidak melakukannya, seperti Ali bin Abi Thalib, Ubai bin Kaab dan Anas bin Malik radhiyallahu 'anhum.
Tetapi warna apakah semir yang dibolehkan itu? Dengan warna hitam dan yang lainkah atau harus menjauhi warna hitam?
Namun yang jelas, bagi orang yang sudah tua, ubannya sudah merata baik di kepalanya ataupun jenggotnya, tidak layak menyemir dengan warna hitam. Oleh karena itu tatkala Abubakar membawa ayahnya Abu Quhafah ke hadapan Nabi pada hari penaklukan Makkah, sedang Nabi melihat rambutnya bagaikan pohon tsaghamah yang serba putih buahnya maupun bunganya. Untuk itu, maka bersabdalah Nabi
Dari Jabir bin Abdullah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Ubahlah ini (uban) tetapi jauhilah warna hitam." (HR Muslim)
Adapun orang yang tidak seumur dengan Abu Quhafah (yakni belum begitu tua), tidaklah berdosa apabila menyemir rambutnya itu dengan warna hitam. Dalam hal ini az-ZuHR pernah berkata: `Kami menyemir rambut dengan warna hitam apabila wajah masih nampak muda, tetapi kalau wajah sudah mengerut dan gigi pun telah goyah, kami tinggalkan warna hitam tersebut.`
Termasuk yang membolehkan menyemir dengan warna hitam ini ialah segolongan dari ulama salaf termasuk para sahabat, seperti: Saad bin Abu Waqqash, Uqbah bin Amir, Hasan, Husen, Jarir dan lain-lain radhiyallahu anhum ajma'in.
Sedang dari kalangan para ulama ada yang berpendapat tidak boleh warna hitam kecuali dalam keadaan perang supaya dapat menakutkan musuh, kalau mereka melihat tentara-tentara Islam semuanya masih nampak muda.
Dan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar mengatakan:
Sebaik-baik bahan yang dipakai untuk menyemir uban ialah pohon inai dan katam. (Riwayat Tarmizi dan Ashabussunan)
Inai berwarna merah, sedang katam sebuah pohon yang tumbuh di zaman Rasulullah SAW yang mengeluarkan zat berwarna hitam kemerah-merahan.
Anas bin Malik meriwayatkan, bahwa Abubakar menyemir rambutnya dengan inai dan katam, sedang Umar hanya dengan inai saja.
Sesungguhnya sebaik-baik alat yang kamu pergunakan untuk mengubah warna ubanmu adalah hinna` dan katam (HR at-Tirmidzi dan Ashabus Sunnan)
Hinna' adalah pewarna rambut berwarna merah sedangkan katam adalah pohon Yaman yang mengeluarkan zat pewarna hitam kemerah-merahan.
Namun demikian, untuk tujuan tertentu dibolehkan untuk mengecat rambut putih dengan warna hitam, meski para ulama berbeda pendapat dalam rinciannya:
a. Ulama Hanabilah, Malikiyah dan Hanafiyah menyatakan bahwasanya mengecat dengan warna hitam dimakruhkan kecuali bagi orang yang akan pergi berperang karena ada ijma yang menyatakan kebolehannya.
b. Abu Yusuf dari ulama Hanafiyah berpendapat bahwasanya mengecat rambut dengan warna hitam dibolehkan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: `
Sesungguhnya sebaik-baiknya warna untuk mengecat rambut adalah warna hitam ini, karena akan lebih menarik untuk isteri-isteri kalian dan lebih berwibawa di hadapan musuh-musuh kalian` (Tuhfatul Ahwadzi 5/436)
c. Ulama Madzhab Syafi`i berpendapat bahwasanya mengecat rambut dengan warna hitam diharamkan kecuali bagi orang-orang yang akan berperang. Hal ini didasrkan kepada sabda Rasulullah SAW:
Akan ada pada akhir zaman orang-orang yang akan mengecat rambut mereka dengan warna hitam, mereka tidak akan mencium bau surga (HR Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Wanita Potong Rambut Pendek
Syariah melarang seorang wanita untuk bergaya dengan gaya penampilan laki-laki, termasuk dalam bentuk potongan rambut. Sebab Rasulullah SAW telah bersabda:
Dari Ibnu Abbas ra berkata,"Rasululullah SAW melaknat laki-laki yang bergaya wanita dan wanita yang bergaya lak-laki." Dan beliau berkata,"Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian." (HR Bukhari)
Jadi semua ulama sepakat tentang tidak bolehnya wanita memotong rambut seperti potongan rambut laki-laki. Sebagaimana mereka juga sepakat mengharamkan laki-laki memotong rambut dengan potongan wanita.
Namun ketika sampai kepada bentuk real dari potongan itu, ada wilayah yang kurang disepakati, sehingga masing-masing berijtihad. Contohnya adalah 'ijtihad' anda yang membatasi harus sampai ke bagian akhir leher atau pundak. Mungkin nanti ada ulama lain yang berbeda dalam menetapkan batasan-batasan itu.
Namun yang jelas batasan pastinya adalah diharamkan wanita untuk mencukur gundul rambutnya, meski di luarnya pakai jilbab. Juga diharamkan mencukur sebagian dan membiarkannya sebagian.
a. Haram Gundul
Syariah melarang seorang wanita untuk mencukur gundul kepalanya, meski ketika keluar rumah memakai kerudung dan tidak ketahuan kebotakannya. Dan bila keluar rumah tanpa kerudung, tentu lebih haram lagi.
Hadits itu adalah:
Dari Ali bin Abi Thalib berkata bahwa Rasulullah SAW melarang wanita untuk menggunduli (botak) kepalanya. (HR An-Nasai)
b. Mencukur Sebagian dan Memanjangkan Sebagian
Salah satu bentuk model potongan rambut yang diharamkan adalah mencukur habis sebagian kepala dan membiarkannya panjang pada sebagian yang lain.
Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW melarang potongan Qoza' (membotaki sebagian kepala dan membiarkannya sebagian) (HR Bukhari Muslim)
Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW melihat anak kecil digunduli sebagian kepalanya dan dibiarkan sebagiannya lagi. Maka beliau bersabda,"Gunduli seluruhnya atau tidak sama sekali (HR Bukhari Muslim).
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Rumah
Fiqih
Indonesia

Semua Pasti Pernah berbuat dosa yaa ;;) Namanya juga Manusia tidak Luput dari dosa.


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Hukum bertaubat itu wajib bagi siapa saja yang pernah melakukan dosa. Dan bila dosa itu terkait hanya kepada Allah SWT tanpa melibatkan hak sesama manusia, maka harus dipenuhi tiga syarat utama agar dosa itu bisa dihapuskan.
1. Syarat Pertama
Berhenti dulu dari maksiat yang telah dilakukan. Taubat tidak akan dibukakan pintunya oleh Allah SWT selama seorang yang taubat itu masih saja melakukan dosa yang sama.
2. Syarat Kedua
Tidak cukup hanya sekedar berhenti dari maksiat tersbut, tetapi berhentinya itu harus diiringi juga dengan rasa sesal di dalam hati. Tanpa penyesalan yang mendalam di lubuk hati, taubat itu tidak akan ada artinya di sisi Allah SWT.
3. Syarat Ketiga
Tidak cukup hanya berhenti dan menyesal, pelakunya juga harus punya tekat sangat kuat di hati untuk tidak akan pernah kembali melakukannya sejak hari itu hingga selama-lamanya. Selama masih ada keinginan untuk kembali mengulanginya, taubat itu menjadi sirna dan sia-sia.
Itulah 3 syarat utama agar taubat itu bisa diterima Allah SWT. Dan bila dosa itu terkait dengan dosa kepada sesama manusia, harus ditambah satu lagi, yaitu meminta maaf dan keredhaan orang tersebut.
Sedangkan bila dosanya terkait dengan masalah hukum hudud, seperti zina dan sejenisnya, maka taubat itu harus diiringi dengan kesiapan untuk menerima hukuman sesuai dengan syariat Islam.
Seorang yang berzina dalam keadaan sudah pernah menikah, hukumannya adalah rajam, yaitu dilempar batu hingga mati di hadapan umum. Sedangkan bila yang berzina itu belum pernah menikah sebelumnya, hukumannya hanya dicambuk 100 kali. Sebaian ulama menambahkan dengan mengasingkannya selama setahun.
Tetapi yang menjadi ukuran bukan terlaksananya hukum itu, melainkan kesiapannya bila eksekusi hukum itu dijalankan. Kalau pun seseorang hidup di luar sistem hukum Islam, sehingga hukum hudud tidak bisa terlaksana, maka dosanya bukan tanggungan pelaku dosa tersebut. Melainkan dosa para pemimpin negeri itu yang tidak mau menggunakan hukum Islam. Atau dosa rakyat negeri itu yang tidak mau memilih pemimpin yang menjalankan hukum Islam.
Allah Maha Pengampun Atas Semua Dosa
Seorang yang pernah melakukan dosa seberapa pun besarnya, pastilah akan diampuni Allah SWT, selama dia mau bertaubat dengan memenuhi syarat-syaratnya.
Alih-alih marah kepada orang yang bertaubat, Allah SWT malah sangat berbahagia kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Dari Abi Hamzah Anas bin Malik Al-Anshari ra (pembantu Rasulullah SAW) berkata, "Sungguh Allah sangat berbahagia atas permohonan taubat hamba-Nya, lebih berbahagia dari bahagianya salah seorang kamu yang kehilangan untanya lalu menemukannya kembali." (HR Bukhari Muslim).
Di dalam kesempatan lain, Rasullah SAW juga bersabda:
Dari Abi Musa Abdullah bin Qais Al-Asy'ari ra. dari nabi SAW, beliau bersabda, "Sungguh Allah SWT menjulurkan kedua tangan-Nya pada malam hariorang-orang yang bermaksiat di waktu siang bertaubat. Dan Allah SWT menjulurkan kedua tangan-Nya pada sianghari orang-orang yang bermaksiat di waktu malam bertaubat." (HR Muslim)
Di dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa tatkala selesai mengeksekusi mati seorang wanita yang mengaku telah berzina, Rasulullah SAW kemudian menyalati jenazahnya. Umar ra bingung dan kontan mempertanyakannya, "Bagaimana Anda menshalati jenazahnya padahal dia seorang yang telah berzina?" Beliau SAW menjawab, "Sungguh wanita ini telah bertaubat dengan sebuah taubat yang bila taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang penduduk Madinah, pasti masih sangat cukup untuk mereka."
Subhanalllah, sungguh besarkeagungan-Nya. Dosa sebesar apapun bila seorang hamba datang kepada-Nya untuk bertaubat, pasti Allah berikan.
Bahkan dosa membunuh 100 nyawa sekalipun, tetap akan diberi ampunan dari Yang Maha Pengampun. Asalkan semua syaratnya dijalankan.
Imbangi Dosa dengan Pahala
Tidak ada salahnya bila untuk mengimbangi dosa yang pernah kita lakukan, kita berupaya berlomba menjaring pahala. Ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar pahalabisa kita dapat dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, bahkan tetap terus mengalir meski kita sudah wafat.
Misalnya bila Allah SWT meluaskan rezeki kita, maka kita bisa mendepositokan harta secara syariah dalam jumlah tak terbatas.Tiap saat berbuah bahkan tetap terus berbuah sepanjang masa, hingga akhir dunia. Meski jasad kita sudah hancur di alam kubur, meski nyawa sudah melayang, tetapi ruh kita akan tetap menerima pahala dari deposito harta yang pernah kita tanam.
Bentuknya yang paling lazim dalam bentuk wakaf, bisa berbentuk masjid di mana dari setiappahala orang yang shalat di dalamnya, kita akan menerima 'fee' atau royalti atas kesertaan harta kita di dalam pembangunan masjid itu.
Atau bisa juga dalam bentuk sekolah ataupesantren yang melahirkan generasi Islam yang kuat. Setiap pahala yang diraih oleh tiap lulusan sekolah itu, maka ada bagian untuk kita sebagai royalti atas harta kita di dalam sekolah itu.
Bahkan bisa juga berbentuk perpustakaan Islam, di mana setiap orang yang mendapat pahala membaca di tempat itu, akan ikut memberikan fee pahala kepada kita.
Termasuk juga bila kita ikut andil mendirikan situs (website) Islam, yang isinya tentu demi menegakkan ajaran dan syariat Islam. Banyak orang yang menganggap kecil peran dakwah situs Islam. Sehingga di banyak kasus, sering kita saksikan situs-situs Islam muncul bak jamur di musim hujan, tetapi seiring dengan perjalanan waktu, satu per satu pun berguguran. Kendalanya sangat klasik, yaitu masalah yang itu-itu juga dan tidak jauh dari masalah dana.
Seandainya ada seorang muslim yang ingin menangguk pahala yang mengalir terus, tidak ada salahnya dia menyisihkan hartanya khusus untuk menghidupkan situs Islam. Sebab situs ini dibaca oleh jutaan manusia, dari mana saja dan kapan saja. Setiap satu manfaat yang didapat oleh pembaca, maka satu pahala akan secara otomatis terkirim kepada yang membiayai situs Islam itu. Kalau memang kita ingin dapat pahala sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya, mengapa kita tidak mendirikan situs Islam baru atau memperkokoh yang sudah ada?
Subhanallah...
Betapa banyak peluang menangguk pahala, tapi sayang sekali sedikit sekali yang tergerak untuk memanfaatkannya.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa kita semua, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga harta yang kita miliki ini bisa kita nafkahkan di jalan perjuangan menegakkan agama-Nya. Amien Ya Rabbal 'alamin.
Wallau a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Rumah
Fiqih
Indonesia
Alhamdulillah, sholawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaih wa sallam. ada sedikit Pengetahuan, Semoga bermanfaat yaa :-)


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Para ulama memang berbeda pendapat dalam menetapkan berapa lama minimal masa haidh seorang wanita. Juga tentang berapa lama maksimalnya. Mereka juga berbeda pendapat tentang berapa lama minimal dan maksimal masa suci dari haidh.
a. Lama Haid bagi Seorang Wanita
Mazhab Al-Hanafiyah mengatakan bahwa paling cepat haid itu terjadi selama tiga hari tiga malam, dan bila kurang dari itu tidaklah disebut haid tetapi istihadhah. Yaitu darah penyakit yang tidak menghalangi kewajiban shalat dan puasa.
Sedangkan paling lama masa haidh itu menurut madzhab ini adalah sepuluh hari sepuluh malam, kalau lebih dari itu bukan haid tapi istihadhah.
Dasar pendapat mereka adalah hadis berikut ini:
Dari Abi Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Haid itu paling cepat buat perawan dan janda tiga hari. Dan paling lama sepuluh hari." (HR Tabarani dan Daruquthni dengan sanad yang dhaif)
Al-Malikiyah mengatakan paling cepat haid itu sekejap saja, bila seorang wanita mendapatkan haid dalam sekejap itu, batallah puasanya, salatnya dan tawafnya. Namun dalam kasus `iddah danistibra` lamanya satu hari.
As-Syafi`iyah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwa paling cepat haid itu adalah satu hari satu malam. Dan umumnya enam atau tujuh hari. Dan paling lama lima belas hari lima belas malam. Bila lebih dari itu maka darah yang keluar adalah darah istihadhah.
Pendapat ini sesuai dengan ucapan Ali bin Abi Thalib r.a. yang berkata, `Bahwa paling cepat haid itu sehari semalam, dan bila lebih dari lima belas hari menjadi darah istihadhah.` 
b. Lama Masa Suci
Masa suci adalah jeda waktu antara dua haid yang dialami oleh seorang wanita. Masa suci memiliki dua tanda, pertama; keringnya darah dan kedua adanya air yang berwarna putih pada akhir masa haid. (lihat kitab Bidayatul Mujtahid 1/52, kitab al-Qawwanin al-Fiqhiyyah halaman 41).
Untuk masa ini, Jumhur ulama selain Al-Hanabilah mengatakan bahwa masa suci itu paling cepat lima belas hari. Sedangkan Al-Hanabilah mengatakan bahwa: `Masa suci itu paling cepat adalah tiga belas hari.
Menetapkan Batas Maksimal Haidh
Jadi untuk mudahnya, ukur saja dengan ukuran hari, misalnya dengan menggunaka mazhab Asy-Syafi'i dan Al-Hanabilah, yaitu 15 hari. Bila setelah 15 hari masih ada darah atau flek yang keluar, pasti bukan darah haidh. Maka segeralah mandi janabah dan shalat, meski darah masih keluar dengan deras setelah itu.
Sedangkan bila anda menggunakan pendapat Al-Hanafyah, batas maksimalnya hanya 10 hari saja.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc.
Rumah
Fiqih
Indonesia
Alhamdulillah, sholawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaih wa sallam. ada sedikit Pengetahuan, Semoga bermanfaat yaa ini pertanyaanku pada salah satu Ustadzah :-)

Pertanyaan:
Apa hukum menggunakan sabun yang punya aroma wangi untuk wanita? 

Jawaban:
boleh hukumnya bagi wanita utuk memakai sabun wewangian, baik itu dia hanya diam di rumah atau juga ia ingin keluar dari rumah untuk sebuah kebutuhan.
Tetapi kebolehannya itu dengan syarat bahwa wangi yang dihasilkan itu tidak menyengat dan juga tidak terlalu kuat aromanya sehingga bisa dicium oleh siapa saja yang berada disekitarnya. Kalau wanginya itu sangat kuat dan menyengat, maka itu yang diharamkan.

Cinta Tidak Harus Memiliki Akhir Yang Bahagia


Seorang gadis smp tampak tengah memasuki gerbang sekolahnya. Gadis itu mengenakan pakaian layaknya seorang muslim. Ya, nama gadis itu Cindy. Cindy memang bersekolah di sekolah negeri yang bertemakan Islam. Cindy merupakan siswi SMPN 03, Cindy baru saja menyelesaikan mosnya kemarin. Gadis itu tampak ragu ragu memasuki ruang kelasnya, cindy bisa dibilang belum mempunyai teman tetap di sekolah barunya itu. Cindy berjalan menuju tempat duduknya tanpa sebuah senyum sekalipun, bukan karena dia gadis arogan atau moodnya sedang tidak baik. Tapi Cindy memang begitu, dia hanya bisa tertawa lepas dan terlihat bahagia hanya dengan orang yang sudah dekat dengannya. Sebenarnya Cindy sudah mempunyai teman sewaktu mos, tapi sayangnya mereka tidak terlalu dekat. Bella namanya, seorang cewek yang cukup baik terhadap Cindy. Bahkan saat Cindy menceritakan kepada Bella bahwa dia menyukai seseorang dari kelas sebelah, Bella malah mendukung mereka. Ternyata setelah Cindy memberitahu siapa orangnya, Bella rupanya mengenal laki laki itu.

Cindy menyukai laki laki bernama Rangga, entah mengapa Cindi menyukai Rangga semenjak Melakukan Test untuk masuk sekolah. Lebih tepatnya Cindy jatuh cinta pada pandangan pertama. Awalnya Cindy memang kurang percaya dengan yang namanya cinta pada pandangan pertama. karena menurutnya cinta pada pandangan pertama itu mustahil. Tapi setelah Cindy melihat Rangga, dia malah menarik kata katanya tadi.
14.20 WIB
Semua murid SMPN 03 sudah diperbolehkan pulang, begitu juga dengan Cindy. Cindy menghampiri Bella bermaksud mengajak Bella pulang bersama “Bel, pulang bareng yuk. Arah rumah lu dimana? kalau searah kan kita bisa barengan” kata cindy yang menghampiri bella “Enggak deh Cin, arah rumah kita beda. Rumah gue belok ke kanan, lu ke kiri kan?” “Iya, darimana lu tau. Ya udah deh, sampai ketemu besok ya Bel” Cindy melambaikan tangannya sembari berjalan menuju pintu kelas “Cin, semangat ya!!” teriak Bella yang membuat Cindy teringat oleh seseorang, yaitu Rangga.
Cindy akhirnya berhasil sampai ke halaman rumahnya. Cindy berjalan santai menuju rumahnya “Assalamu’alaikum” kata cindy yang sedang membuka sepatu dan kaos kaki. Tidak ada jawaban, mungkin bunda Cindy sedang tidur dan abang Cindy pasti sedang sekolah. Mengenai Ayahnya, orangtua Cindy sudah bercerai saat Cindy kelas 6 sd. Belum setahun tepatnya dan Cindy lebih memilih tinggal bersama Bundanya, begitu juga dengan abang Cindy yang lebih memilih tinggal bersama bundanya. Abang Cindy bernama Riko, sekarang tengah menduduki bangku kelas 2 SMA. Hanya berjarak 4 tahun bukan Cindy dengan abangnya? tapi Cindy merasa jarak itu teralu jauh.
Setelah Cindy mengganti bajunya dan makan. Cindy membuka notebook hp mini nya yang bewarna putih itu. Cindy sudah mengecek jaringan Wi-Fi nya. Sekarang saatnya Cindy membuka salah satu jejaringan sosial, yaitu FACEBOOK. Cindy sudah meng-search nama Rangga di facebook. Akhirnya account facebook Rangga ditemukan dan Cindy langsung menambahkan Rangga sebagai teman di facebooknya. Hanya menunggu Rangga menerima atau tidak, Cindy membiarkan notebooknya yang masih menyala dengan facebooknya yang masih aktif. Cindy memang seperti itu orangnya, Cindy sekarang sudah di kamar bundanya untuk menonton.
17.50 WIB
Sudah jam 5, Cindy kembali ke kamarnya dan melihat layar notebooknya yang sudah tidak menyala. Bukan berarti notebooknya kehabisan baterai, tapi notebooknya hanya dalam keadaan ‘Sleep’. Rangga sudah menerima permintaan pertemanan Cindy dan kebetulan sekali Rangga sekarang sedang ‘Online’ tidak ragu ragu Cindy mengirim chat “Hai”
“Ya, siapa ya”
“Baca aja nama FB nya, Cindy anak kelas 7A”
“Oh hai. Tau gue darimana?”
“Dari papan nama lo waktu mos. hahahaa”
“Hahaha aneh aneh aja, tapi salahnya gue gak tau lo”
“Kalau gitu gue minta nomor lo deh”
“08**********”
“Oke thanks ya, nanti gue sms”
Tak di sangka Rangga dengan mudahnya mau memberi nomor hp nya ke Cindy. Senangnya bukan main, malahan Cindy ingin rasanya terbang menuju langit ke tujuh melewati atmosfer bumi. Setelah meyakinkan hatinya, Cindy mengirim sebuah pesan singkat ke Rangga. Tidak lama kemudian Rangga membalasnya dan mereka pun berbalas pesan singkat sampai ke dua duanya benar benar sudah mengantuk.
Hari demi hari telah berlalu, Cindy dan Rangga pun semakin dekat. Tapi sekarang Cindy kurang dekat dengan Bella, Cindy lebih dekat dengan Wulan. Bella sekarang sudah agak sombong karena dia memiliki paras yang cantik, jadi dia agak terkenal gitu di sekolah. Dari kelas tujuh sampai kelas sembilan pun mengenalnya dan Cindy pun terlupakan oleh Bella. Untungnya Bella tidak membeberkan rahasia Cindy, jadi Cindy merasa cukup aman.
Sekarang sudah hampir sebulan Cindy dan Rangga melakukan masa pendekatan diri. Bahkan Rangga dan Cindy pun sudah mengatakan suka. Tapi sayangnya Rangga tak kunjung mengungkapkan perasaanya pada Cindy, hingga suatu malam kakak sepupu Cindy bernama Muthia yang tinggal bersama Cindy mulai kesal dengan Rangga yang hanya menggantungkan perasaan sepupunya itu “Cin, gue kirim sms ke Rangga ya. Gue tembak tuh si Rangga”
“Kirim aja kak, lo gak bakalan serius juga”
“Oke gue kirim” Muthia pun mengirim sms ke Rangga untuk menyatakan perasannya. Lebih tepatnya perasaan Cindy walaupun Muthia lah yang mengirim sms itu, tapi nanti di hp Rangga yang tertera adalah ‘Cindy’ “Beneran lu kirim kak?” kata Cindy yang merampas secara paksa hp nya “Gilllaaa!!! beneran lu kirim? aaahhh reportase gue sebagai cewek bisa hancur. Anjrit!!”
“Gue udah minta izin lagian. Weee” Muthia hanya menjulurkan sedikit lidahnya. Tak lama setelah itu balasan sms dari Rangga pun masuk ke hp Cindy.
Dan ternyata Rangga menerima pernyataan dari sepupu Cindy. Rangga dan Cindy pun sudah sah sebagai pasangan pada tanggal 10 oktober 2012. Ke esokan harinya, Cindy merasa malas berangkat ke sekolah karena kalau teman temannya tau dialah yang memulai duluan soal hubungannya dengan Rangga, pasti teman temannya beranggapan Cindy cewek genit ‘Yakinlah Cindy, semua tidak seburuk yang kau pikirkan’ batin Cindy dalam hati.
Seperti biasa, Cindy berangkat sekolah dengan Bundanya dan kakak sepupunya yang sekolahnya searah dengan sekolahan Cindy. Cindy menikmati pemandangan yang hampir tiap hari dia lihat itu dari dalam mobilnya, hanya kaca jendela yang membatasi jarak mereka sekarang. Sekarang mobil dalam keadan hening. Bukan, bukan karena Cindy sedang menyimpan dendam kepada sepupunya melainkan mereka sedang sibuk dengan pikiran masing masing. Mobil berhenti tepat di depan sekolahan Muthia. Sebelum menutup pintu mobil, Muthia bersalaman dengan tante nya atau lebih tepatnya bunda Cindy. Setelah Muthia sudah dipastikan masuk ke dalam perkarangan sekolahnya, sekarang mobil melaju menuju sekolah Cindy.
DEG!!!
Cindy melihat sosok lelaki yang tidak lain dan tidak bukan adalah Rangga! pacar barunya, Cindy tidak tahu harus berbuat apa. Dia mati langkah sekarang “Cin, udah sampai tuh. Kenapa belum turun juga?” perkataan bunda Cindy membuyarkan lamunan Cindy “Eh udah sampai ya. Ya udah Cindy sekolah dulu ya bunda” Cindy mencium telapak tangan bundanya lalu menutup pintu mobilnya. Untunglah jarak Rangga sudah agak jauh darinya, jadi Cindy sudah tidak dihantui rasa bersalah. Rasa bersalah kalau sebenarnya sepupunya yang mengirim sms itu, bukan dia ‘Oh my god apa yang harus aku lakukan?’
‘Aku hanya tinggal menjalankan kehidupanku, menganggap semua baik baik saja. Iya! semuanya baik baik saja. Tidak ada yang terlihat buruk Cin!’
‘Tidak!! ini buruk!! aku mempunyai seorang lelaki yang baru aku tembak kemarin!! akulah yang memulai duluan!!’ Tanpa Cindy sadar dia sudah sampai di depan kelasnya. Sebenarnya tidak ada yang melarang cewek memulai duluan. Tapi tidak untuk Cindy yang memiliki gengsi tinggi. Cindy meletakkan tasnya
“Lan, lu tau gak? eh tapi lu jangan teriak kayak kesetanan gitu ya. Gue baru jadian sama Rangga kemarin”
“What??!! eh sorry, lu jadian sama Rangga. Dia bilang apa? cerita ke gue”
“Sebenarnya sih bukan dia yang nembak, bukan juga gue”
“Ih gila, jangan bilang yang mulai duluan itu setan Hahahaha”
“Muthia, kakak sepupu gue. Dia ngirim sms gitu ke Rangga lewat hp gue dan pakai nomor gue. Jadi seolah olah yang nembak si Rangga itu gue. Duh Lan, kalau orang tau gimana”
“Ya udah sih santai aja Cin” Wulan mencoba menenagkan Cindy yang sebenarnya dia sendiri tidak yakin akan baik baik saja.
Hari demi hari berlalu, hubungan Cindy dengan Rangga tampak baik baik saja. Mereka juga tampak tak ada masalah, hampir tiap malam Rangga mengeluarkan rayuan rayuan mautnya. Hingga tak terasa hubungan mereka sudah memasuki usia 4 bulan. Cindy dan Rangga mengakhiri hubungan mereka. Cindy lah yang mengakhirinya, Cindy kesal karena setiap hari Rangga selalu menanyakan mengenai hubungan mereka. Cindy dan Rangga sudah jarang komunikasi karena hp Rangga disita oleh orangtuanya, mereka hanya berkomunikasi lewat facebook dan itu pun kalau ke dua duanya serentak online. Cindy dan Rangga adalah pasangan yang cukup pemalu, untuk bertemu pun mereka jarang. Malahan jarak kelas mereka hanya sejangkal karena kelas mereka bersebelahan. Sedihnya bukan main, Cindy teramat sedih. Tapi dia terlanjur kesal karena Rangga selalu begitu ‘Aku yang memulai, aku yang mengakhiri’ begitulah kata Cindy.
Hari demi hari berlalu, bulan pun sudah mulai berganti. Hubungan Cindy dan Rangga mulai membaik, membaik dalam artian sebagai ‘Teman’. Tak terasa sekarang mereka sudah naik ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kelas delapan. Di kelas delapan ternyata Cindy dan Rangga satu kelas. Itu membuat Cindy tambah susah Move On, walaupun setelah putus dari Rangga Cindy sudah menjalin hubungan dengan 2 cowok lain. Tapi tetaplah, seorang Khairunnisa Cindy Tripcia tetap mencintai seorang Aditya Herlangga. Cowok tinggi, putih dan berhidung cukup mancung itu sudah benar benar membuat hati Cindy susah untuk berpindah. Secara keseluruhan Cindy bisa dibilang cantik, walaupun tubuhnya tidak setinggi Rangga. Cindy cewek berkulit sawo matang dan memiliki mata indah itu bisa di kategorikan ke dalam cewek cantik. Jadi tak heran banyak yang menyatakan cinta kepadanya tapi tetaplah hanya 2 cowok yang dia pilih setelah Rangga.
Cindy menjalani harinya di kelas delapan layaknya dia kelas tujuh dulu. Tapi sekarang Cindy sudah murah tersenyum, bahkan Cindy menjadi gadis yang open. Hari demi hari Cindy lalui di kelas delapan. Hingga suatu pagi Cindy baru menapaki kakinya di kawasan dekat kelasnya. Tiba tiba Melisa anak kelas sebelah memberitahu ke pada Cindy bahwa Rangga dan Bunga sudah jadian.
Dor!!
Cindy terdiam, terpaku. Jantungnya berdebar hebat. Tangannya mulai mendingin ‘Cobaan apalagi ini Tuhan’. Tapi dengan cepat Cindy memberi senyuman yang di iringi dengan tawa
“Hahaa iya? wah selamat”
“Gue tau lu masih suka sama Rangga Cin. Gak usah muna”
“Enggak, gue gak suka kok sama Rangga. Kan gue sempat jadian sama orang setelah gue putus sama Rangga. That’s no my problem. I’m happy to hear and Congrats for Rangga and Bunga. Bye gue mau masuk kelas dulu” jangan tanyakan bagaimana keadan Cindy sekarang, dia sangat sangat tidak baik. Untuk berpikir secara jernih pun dia tidak bisa, dia hanya berjalan menuju kelasnya dan meletakkan tasnya di tempat duduknya.
Deg!! Cindy melihat rangga sedang mengerjakan PR di sekolah ‘Rangga!! lu tau gak? gue sakit dengar berita itu. Rangga!! please bilang ke gue kalau mereka bohong!! gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Apa selama ini lo gak tau seberapa sakitnya gue nahan perasaan ini. Lo jahat Rangga!! jahat!! gue benci sama lo’ begitulah kata Cindy di dalam hati.
Sudah beberapa hari Rangga dan Bunga menjalin hubungan, sekarang Cindy sudah semakin membaik. Cindy sudah dapat mengendalikan emosinya. Jika Rangga bahagia, dia juga turut bahagia.
‘Cinta itu datang untuk pergi. Jika kita melihat orang yang kita cintai berbahagia bersama orang, pasti sebuah senyuman juga akan terukir di bibir indah kita. Walaupun awalnya memang pahit. Kita tidak akan bisa belajar merelakan sebelum sesuatu yang berhaga dari hidup kita di ambil oleh Tuhan. Kau tahu? Aku akan lebih bahagia jika melihat orang yang aku cintai bahagia. Mungkin bersama orang lain lah, orang yang aku cintai bisa bahagia’
THE END
Cerpen Karangan: Annisa Nadia Kartika
Aku bukan Pilihanmu


Raya tengah duduk di bangku taman kampusnya melirik-lirik keadaan sekitarnya, Kosong! Hampa! Ia hanya melihat danau kecil di depan matanya. Wajahnya yang cantik itu keliatan murung entah apa yang Ia sedang pikirkan.
“Hai” ucap seseorang yang berada di belakang raya, orang itu menghampiri raya Dan duduk di sampingnya.
“Ngapain disini? Mata kuliah kamu kan udah selesai. Sayang.” kata orang itu.
“Aku udah bilang berkali-kali Sama kamu jangan panggil sayang, jika kamu tak memberi kejelasan” kata raya dengan nada meninggi. Bisma pun hanya diam ketika raya bicara seperti itu.
“Sikap kamu yang gak gentlemen, ngebuat aku muak Sama kamu.”
“Maafin aku ray, aku gak bermaksud buat gantungin kamu, atau apapun itu.” kata Bisma
“Semenjak kita putus…”
“Cukup bis, aku capek aku muak bahas itu!” kata raya masih dengan nada meninggi Dan meninggalkan Bisma begitu saja.
Raya Dan Bisma memang pernah jadian hampir 3 tahun bahkan mereka dinobatkan sebagai best couple sewaktu SMA, namun hubungan mereka tak semulus kata best couple, hubungan mereka selalu dibumbui dengan pertengakaran kecil hingga besar. Dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpisah. Bukan! Bukan mereka yang memutuskan untuk berpisah, tapi Bisma yang memutuskannya, entah kenapa Bisma bisa seperti itu. Tapi Bisma memang selalu menjadi aktor utama di cerita cinta dia. Bisma tak pernah mendengarkan pendapat raya secuil pun. Bisma egois! Memang.
Hari ini hari minggu itu tandanya raya tidak Ada mata kuliah, tidak Ada buku Dan tidak Ada Bisma yang menganggunya. Maka raya pun memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatnya, Ilham fauzie. Ilham adalah tempat raya bercerita keluhannya tentang Bisma sewaktu dulu.
Tok! Tok!
“Iya, sebentar” sahut seorang pria di dalam rumah.
“Ngapain ke sini?” kata ilham yang berada di ambang pintu. Raya langsung menyelonong masuk ke dalam rumah ilham, memang selalu seperti ini rumah ilham sudah seperti rumah raya Dan begitu sebaliknya. Raya pun menghempaskan tubuhnya ke sofa.
“Udah move on? Haha” kata ilham yang meledek raya Dan tertawa terbahak-bahak.
“ILHAM!” kata raya kesal sembari mencubit pinggang ilham.
“Emang beda yak. Cubitan orang galau Sama orang gak galau” kata ilham lagi-lagi meledek raya.
“Pulang ahh.” kata raya yang beranjak pergi namun tangannya di tahan oleh ilham.
“Bercanda raya”
“Haha” kali ini raya yang tertawa.
“Andai bisa lihat ketawa Lu setiap hari ray” gumam ilham.
“Bilang apaan ham?” kata raya yang menghentikan tawanya.
“Enggak, haha” dusta ilham.
Ilham Dan Raya pun semakin dekat, raya tak begitu merasakan sakit melihat Bisma, seakan rasa sakitnya terobati karna Ada ilham di sampingnya. Sungguh! Raya berhutang budi dengan ilham.
Hari ini ilham tidak Ada jam mata kuliah maka ilham memutuskan untuk menjemput raya.
“Ray! Raya!” teriak seseorang yang mengejar langkah raya. Raya menengok ke belakang Dan Ia melihat. Bisma yang memanggilnya.
“Ada apaa?” kata raya, Bisma telah berada di hadapan raya.
“Bisa bicara sebentar?” kata Bisma yang langsung menarik Tangan raya, menuju bangku taman kampusnya. Bisma pun duduk Dan raya hanya mengikuti Bisma. Mereka saling diam.
“Kamu kenapa berubah?” kata Bisma yang mencoba mencairkan suasana.
“Aku? Kamu yang berubah. Egois!” kata raya begitu ringan, seakan Ia tidak memikirkan perkataannya.
“Kamu tau kan aku sayang Sama kamu?” kata Bisma memegang kedua Tangan raya.
“Kamu sayang Sama aku? Apanya? Aku muak dengan tingkah mu yang berlebihan! Kamu selalu ingin menjadi aktor utama, kamu tidak pernah memikirkan aku!” kata raya mencoba melepaskan genggaman Tangan Bisma.
Air mata tulus mengalir perlahan, mengenang di pelupuk mata, terjun bebas menuju pipi Bisma, Bisma menyadari semua kesalahannya, namun Bisma menyesal karena telah mengucapkan kata ‘PISAH’ pada raya.
“Aku tahu aku bukan yang terbaik, aku tahu kamu pernah disakiti mantan kamu dengan begitu dalam…”
“RAYA!”
Ada suara yang memanggil nama raya, raya Dan Bisma pun menegok ke belakang Dan yang memanggil adalah ilham!
“Jadi ini alasan kamu, selamat ya” kata Bisma yang meninggalkan raya, hatinya seperti disayat sayat, pedih sekali perasaan Bisma.
Raya pun menghampiri ilham dengan tergesa-gesa.
“lo udah lama?” kata raya
“Bisma ngapain ray? Lo gak papa?” kata ilham yang memegang kedua pipi raya.
“Enggak, gue gak papa” kata raya yang menyingkirkan Tangan ilham dari pipinya.
“Ya udah, pulang yuk!” kata raya yang menarik Tangan ilham, ilham kembali curiga kepada raya.
“Bisma, tunggu!” kata raya yang memanggil Bisma.
“Ada apa? Pacar kamu gak marah? Udah Lah sana pergi.” kata Bisma.
“Kemarin aku berkata seperti itu, karena kamu merancau terus, aku benci pria yang selalu marah-marah tak jelas. Childish” kata raya, entah diserang makhluk apa sehingga raya bisa bicara seperti itu.
Mereka duduk di bangku depan kelas raya Dan Bisma. Bisma semakin frustasi di buat raya, Bisma tak mengerti perkataan raya, positive atau negative? Atau raya ingin memberi kesempatan pada Bisma lagi? Orang yang telah menyakiti hati Dan perasaannya sendiri?
“Sudahlah ini salahku yang terlalu cepat mengambil keputusan, salahku yang menyatakan cinta dengan begitu cepat.” kata Bisma.
“Kalau sudah seperti ini, siapa yang pantas disalahkan? Tuhan? Ah, kamu tahu tuhan memang punya wewenang tertinggi dalam hidup kita, tak pantas jika kita menyalahkan dia, cintamu Dan cintaku terlalu buta! Kita membiarkan diri kita sendiri tertabrak oleh cinta dengan brutalnya, lalu cinta berwujud menjadi sesuatu yang dia suka Dan kita terjebak!” Sialan! Bisma yang awalnya raya anggap seperti anak kecil ini ternyata mampu membuat raya menahan nangisnya. Lalu Bisma mendekap tubuh raya.
“Tapi, sebodoh-bodohnya cinta, setolol-tololnya cinta, tetap membuat nyaman kan?” kata Bisma lagi-lagi. Dan sekarang raya pun terjebak dengan keadaan yang dia buat, ini mimpi! Tapi nyata.
Ternyata sejak tadi, Ada sepasang mata yang melihat raya Dan bisma, ilham! Tepat! Matanya Dan telinganya terus menyikmak Dan mendengarkan apaa yang dilakukan oleh Bisma Dan Raya.
Hari-hari selanjutnya pun Sama, bisa dibilang Raya tidak terganggu dengan keberadaan Bisma, Raya menjadi beda Dan perubahan itu semakin dirasakan oleh ilham.
“Gue pikir gue bisa gantiin Bisma di hati lo, di sisi lo ray, tapi gue salah gue yang terlalu menganggap ini semua lebih Dan lo..” kata ilham
“ham ngomong apaa sih lo? Kita kan sahabatan.” kata raya
“Gue pengen lebih dari itu ray.”
“Tapi…”
“Tapi apa? Bisma?”
Raya pun diam ketika ilham menyebutkan nama “Bisma”. Raya tak tahu apa yang harus Ia katakan kepada reza, raya merasa perasaannya tengah diaduk-aduk oleh kedua pria tersebut, raya pun memejamkan matanya Ia mengingat semua perlakuan Bisma kepadanya, Ada rasa sakit hati yang mendalam saat Ia mengingat semua kenangan bersama Bisma dalam pejaman mata raya menahan nangisnya. Lalu Ia mengingat semua perlakuaan manis ilham kepadanya. Ia membuka matanya tersenyum melihat ilham.
“Apa salah nya kalau kita mencoba dulu” kata raya yang berusaha menyenangkan ilham.
“Iya? Makasih ray” kata ilham memeluk tubuh raya. Raya merasakan aneh ketika ilham memeluk tubuhnya, Ini bukan pelukan Bisma! Raya tak merasakan nyaman bersama ilham.
Setelah satu bulan semenjak ilham Dan raya jadian, Bisma semakin jarang terlihat di kampus. Raya diam-diam khawatir dengan keadaan Bisma namun raya tak ingin mengecewakan ilham, maka Ia hanya memendam semuanya sendiri.
“Ray lo gak tau? Atau belum tahu?” kata seorang teman raya yang menghampiri raya Dan ilham di depan kelasnya.
“Enggak, gue belum tahu Ada apa?” kata raya yang menatap temannya.
“Bisma! Bisma di rumah sakit ray! Dia nginep disana”
“Ehh maksudnya dirawat!” lanjut teman raya yang membenarkan perkataannya. Dan kali ini ilham membulatkan matanya Dan menatap wajah raya. Terlihat khawatiran raya yang begitu besar.
“Iya kok bisa kenapa?” kata ilham.
“Gak tau ham.” kata temannya raya. Lalu temannya raya meninggalkan ilham Dan raya. Ilham tak memalingkan pandangannya tetap menatap wajah raya.
“Mau kesana?” kata ilham. Raya pun menggeleng tanda Ia tidak mau menjenguk Bisma. Ilham menarik Tangan raya menuju parkir mobilnya.
“Udah aku tahu kamu mau tahu keadaan Bisma.” kata ilham yang masih menarik Tangan raya.
Setelah mereka sampai di rumah sakit, ilham Dan raya pun berjalan memasuki rumah sakit Dan pergi ke receptionist untuk menanya ruang Bisma. Dan mereka dapat jawaban Bisma dirawat di ruangan 300 mereka pun langsung menuju ke ruangan 300.
Dilihatnya Bisma dari balik jendela yang memang disediakan di rumah sakit itu, alat infuse masih menempel di tangan kirinya, Bisma terlihat sangat mucat tubuhnya yang kurus semakin terlihat kurus. Perlahan-lahan raya membuka pintu ruangan Bisma lalu memasuki kamar Bisma dengan mengendap-ngendap, ilham hanya menunggu di depan ruangan.
“Bisma” lirih raya memegang Tangan Bisma yang terdapat alat infuse.
“Nghh~”
“Kamu udah sadar? Aku panggil dokter ya” kata raya yang ingin beranjak namun tangannya dipegang oleh Bisma.
“Gak usah ray, cukup kamu disini aja aku udah sembuh kok” kata Bisma dengan suara lemahnya.
“Kamu sakit apa bis?”
“Kanker.”
Raya sontak kaget dengan perkataan Bisma, raya tidak mengeluarkan kata-kata lagi, airmatanya hampir menetes.
“Kenapa gak bilang Sama aku bis” kata raya tersendu.
“Aku gak mau dikasihani Sama kamu ray, cukup aku yang ngerasain ini sendiri”
“Aku sayang Sama kamu ray.”
“Iya bis, Maafin aku yang telah membohongi perasaanku sendiri, maaf jika aku terlalu kasar padamu. Maafin aku bis” kata raya yang seolah lupa akan keberadaan ilham.
“Jadi?”
“Aku juga sayang kamu bis.”
“Udah ya, jangan nangis.” kata Bisma yang mengelap air mata raya dengan ibu jarinya.
Cukup lama ilham menunggu raya yang tidak keluar-keluar dari ruangan Bisma, cukup lama ilham menunggu dia pun memutuskan untuk masuk ke ruangan Bisma.
Raya masih fokus dengan Bisma, Tangan Bisma masih raya genggam.
“Ray” lirih ilham. Raya Dan Bisma pun langsung menengok ke ilham.
“Iya ham”
“Mau pulang atau masih ingin disini?” Tanya ilham, wajah ilham tidak menunjukkan kekecewannya pada raya. Raya melihat Bisma, Bisma hanya tersenyum.
“Ya udah aku pulang yah” kata raya berpamitan kepada Bisma.
Bisma belum menunjukkan perkembangan Ia masih berada dirumah sakit, sekedar melakukan kemoterapi, keadaan Bisma malah semakin marah kini Ia tidak berada di ruang 300 tapi dia berada di ICU, raya pun semakin cemas dengan keadaan Bisma.
Hari ini raya Dan ilham pun menjenguk Bisma lagi, raya sungguh bangga kepada ilham meski ilham adalah pacarnya namun dia bisa mengerti raya.
“Bismaaa” lirih raya Dan ilham yang memasuki ruang ICU itu.
“Nghh~” jawab Bisma yang ternyata sudah sadar.
“Hidup aku udah gak lama lagi ray” kata Bisma sembarangan.
“Kamu jangan gitu bis, kamu harus sembuh bis, harus sembuh!” kata raya.
“Aku gak kuat ray.”
“Kamu harus kuat, kamu harus egois dengan penyakitmu bis”
“Tapi… Ham gue mohon lo jagain raya untuk gue, lo cintai raya ya ham. Lo gak boleh ngecewain raya ya ham” kata Bisma, ilham yang mendengar itu pun hanya angguk-angguk.
“Kamu mau kemana sih bis? Kamu harus disini bersamaku, jangan pernah bilang seperti itu bis.” kata raya air matanya sudah meluncur ke pipinya.
Bisma hanya tersenyum mendengar raya bicara seperti itu, Bisma menunjukkan senyum yang paling indah untuk raya. Namun berbeda raya mempunyai firasat tak enak dengan senyuman Bisma, Dan benar saja, genggaman Tangan Bisma pun mulai melemah, mendektasi jantungnya pun mulai melemah Dan Bisma pun menghembuskan nafas terakhirnya.
“Bismaa! Jangan tinggalin aku bis” kata raya yang menggoyang-goyang kan tubuh Bisma.
“Jangan gitu ray, bikin Bisma tenang disana!” kata ilham yang menyingkirkan Tangan raya, dokter pun masuk ke dalam ruang ICU namun tubuh Bisma di halangi oleh raya.
“Udah ray, ikhlasin”
Penguburan Bisma pun telah selesai raya Dan ilham masih setia berada di depan makam Bisma.
“Makasih ham, untuk semuanya cinta kamu, pengertian kamu”
“Iya Sama-Sama ray, gak usah sungkan, aku kan pacar kamu”
Raya pun tersenyum. “Ingat pesan Bisma ya, jangan ngecewain aku, Bisma pasti sedang tersenyum melihat kita berdua bersama” kata raya yang memegang nisan Bisma.
“Aku janji ray” kata ilham memeluk tubuh raya.
Cerpen Karangan: Adetia Seftiany